25 Mar 2017

//Review// Book of Origami Hati by Boy Chandra




"Karena mencintai tidak perlu meminta ia melupakan masa lalunya."


   Itulah sepenggal kutipan dari Novel Origami Hati karya seorang pemuda dari daerah Sumatera Barat, Boy Candra. Entah kenapa aku menyesal baru menjatuhkan hatiku membaca novel karangan uda -panggilan kakak dalam bahasa Padang-. Faktanya, novel ini pertama kali terbit pada tahun 2013 silam. Namun, uda memberikan sentuhan baru dan dengan karakter yang mendalam di novel ini. Jujur, aku belum membaca novel origami hati yang terbit pada tahun 2013 lalu. Maka dari itu, aku tak bisa membandingkan persis dengan origami hati (lama) dan yang (baru). Hanya saja, yang aku tahu, uda Candra menggunakan kemampuan tulisan yang khasnya untuk membuat ceritanya lebih hidup lagi... Aruna, dengan masa lalunya yang menyakitkan. Bagas, dengan kenangan mendalam bersama Anila. Dan Putri, perempuan yang memendam perasaannya sekian lama, hanya bisa menunggu, berharap takdir tuhan membawa 'mereka' bersama. 
   Sedikit pelik, memang. Namun, alur ceritanya menggiringku menikmati setiap seluk beluk masa lalunya, mengingatkanku bahwa setiap rindu pasti akan ada obatnya. Novel ini juga diselingi tentang kehidupan sosial di sana -Padang-. Pun tentang hangatnya kasih sayang keluarga hingga perihnya menahan rindu yang tak kunjung reda. Tak hanya itu, yang membuatku tertarik di novel ini ialah tentang Ganto, organisasi seperti pers mahasiswa.. tempat di mana mahasiswa menyuarakan pikirannya lewat tulisannya. Tergabung dalam satu organisasi yang sama, membuat Aruna dan Bagas semakin dekat.. dan pada akhirnya mereka sadar bahwa mereka memiliki perasaan yang sama satu sama lain. Meski kenangan dari masa lalu  tak pernah luput dari ingatan mereka, bukan berarti mereka ingin kembali memutar waktu. Hanya saja, terkadang, kenangan tersebut membawa rindu bagi mereka berdua. Pagi, senja, malam dan bintang-bintang adalah hal yang menjadi favorit mereka. Setiap saat mereka menghabiskan waktu menikmati hal yang menjadi kesamaan tersebut. Putri, sosok perempuan yang tahu akan kebahagiaan mereka, hanya tersenyum getir dan menahan sakit yang menjalar ke hulu hatinya. Ya, Putri mencintai bagas sekian lamanya dan tanpa kenal lelah menunggu Bagas melihat cintanya. Entah kenapa, aku suka sekali sama karakter Putri yang mampu terlihat tegar dari luar, mencintai dalam diam begitu lamanya, menahan diri tak menyatakan perasaan yang memang tak harusnya disalahkan. 

"Perempuan itu sebaiknya tidak menyatakan perasaannya duluan, meski itu kadang menyiksamu.  Karena Tuhan telah menetapkan siapa yang tepat untukmu, siapa yang benar-benar pantas menemani hari tuamu, siapa yang akan menemanimu saat melahirkan nanti, dan mengimami salatmu. Sebagai perempuan, kamu harus menahan hati. Tunggu ia tahu, atau yang lain datang, seseorang yang lebih peduli pada jatuh hatimu. jika dia untukmu, dia akan didatangkan dengan cara apapun." 
   Kutipan diatas ialah pesan yang selalu diingat oleh Putri dari ibunya. Cukup membuatku terpelatuk akan perasaan yang ku alami saat ini juga -halah wkwk-. Entah kenapa aku sangat menaruh perhatian pada Putri ketimbang Aruna, meski aku suka sama karakter Aruna di novel ini. Mungkin, karena Putri memiliki kesamaan sepertiku  
   Menurutku, novel karya Boy Candra cukup berhasil menguggah hatiku.. membawaku merasakan pemandangan indah yang dilihat oleh Bagas dan Aruna, membuatku ingin datang melihat senja bersama seseorang yang ku cinta. Namun sayangnya, entah kenapa, di pertengahan cerita, aku mulai merasa bosan. Mungkin karena jalan cerita yang bisa kutebak atau karena kemarin aku tak membacanya di saat yang tepat?Entahlah. Maafkan aku, uda. maafkan karena sudah seenaknya menebak setiap ceritanya sebelum aku menghabiskan bacaanya :"). Secara garis besar, aku menyukai Origami Hati ini.... Termasuk karakter Aruna yang menjadi ilustrasi di cover depan novelnya. Dari lubuk hatiku yang terdalam, aku lebih menyukai ilustrasi Aruna yang ada di (balik) cover depan novelnya... menurutku lebih mencerminkan karakter Aruna sepenuhnya. Bagi kalian yang belum membaca novelnya, segerakanlah! Karena lewat novel ini, kalian akan tahu betapa cinta itu sangat berharga, betapa kenangan itu tak mampu kita lupakan seenaknya, dan tentunya luka patah hati itu mampu disembuhkan meski cukup lama. Salam super! Oke oc ㇔

0 komentar:

Posting Komentar