3 Agu 2020

/Review/ Trinity Traveler; Mencari Arti Bahagia

1 komentar


Trinity Traveler merupakan film sekuel dari film The Nekad Traveler pada tahun 2017 silam. Walaupun ini adalah film sekuel, tentunya kalian masih bisa nyambung kok nontonnya. Karena ada banyak scene flashback yang bikin kita ga repot-repot buat nonton The Nekad Traveler dahulu. Film yang dibintangi oleh Maudy Ayunda dan Hamish Daud beserta artis terkenal lainnya ini bercerita tentang seorang wanita bernama Trinity yang memiliki hobi travelling dan punya keinginan untuk tinggal di luar negeri. Namun, ayah Trinity menginginkan ia menikah secepatnya agar bisa merasakan puncak kebahagiaan ketika berkeluarga. Trinity enggan menikah karena ia merasa sudah bahagia dengan dirinya sendiri dan dia menganggap bahagianya orang berbeda-beda. Kalo buat Trinity sih, jalan-jalan keliling dunia itu udah cukup bikin dia bahagia tapi tidak menurut orang tuanya. 

Trinity berusaha mewujudkan keinginannya untuk tinggal di luar negeri dengan mencoba mendaftar beasiswa S2 di Filipina dan akhirnya ia pun diterima. Meskipun ia melanjutkan pendidikan di Filipina, ia tetap menjalani hobinya yang keliling dunia itu. Beberapa perjalanannya ternyata dihadiahi oleh Mr X yang sampai akhir film akan diketahui siapa Mr. X sebenarnya. 

Film Trinity Traveler juga tak hanya bercerita tentang Trinity yang banyak jalan-jalan ke banyak negara berbeda tetapi juga bercerita tentang kehidupan asmaranya bersama Paul yang diperankan oleh Hamish Daud. Sayangnya, menurutku, chemistry yang dibentuk oleh Maudy Ayunda dan Hamish Daud terasa amat kurang. Mungkin karena jarak umur yang terpaut jauh, membuat aura sepasang kekasih menjadi hambar, malah aku ngerasanya kayak kakak-adek zone sih :" hehehe. Tapi, tenang aja,ketika menonton film ini, kalian akan dimanjakan dengan pemandangan di beberapa tempat di Indonesia. Ada pink beach, Labuan Bajo, Maldives, apalagi ketika scene mereka yang diving di laut. Kita akan melihat pemandangan bawah laut yang sangat memanjakan mata.

Ada beberapa hal yang menyebabkan film ini terasa sangat kurang 'menyentak' di hati. Adapun di antaranya, alur cerita yang disugguhkan terkesan terburu-buru; apalagi ketika Trinity menempuh pendidikan di Filipina, scene pemandangan yang tak banyak; padahal kita tahu di film ini diceritakan bahwa Trinity banyak mengunjungi banyak negara tapi scene yang ditampilkan terbilang sedikit. Aku pribadi sih juga bingung sendiri apa yang sebenarnya ingin diceritakan dalam film ini karena terasa serba nanggung. Kalo misal memang ingin bercerita tentang perjalanan mencari arti kebahagiaan, menurutku, konflik yang dibangun beserta penyelesaiannya masih kurang maksimal. Pun jika bercerita tentang kehidupan asmara Trinity dan Paul, rasa-rasanya juga kurang 'menohok'.Jadi, untuk rating film Trinity Traveler dari kacamataku ini adalah 6,5/10 dengan pertimbangan yang telah aku sebutkan di atas sebelumnya. Nah, Buat teman-teman yang mungkin penasaran dengan ceritanya apalagi ada si cantik Maudy Ayunda dan si tampanHamish Daud, monggo ditonton dan kalian juga bisa menontonnya lewat netflix loh! Selamat menonton <3 

1 Agu 2020

/Review/ Sementara Selamanya; Mini Series yang Menggugah Jiwa para LDR

0 komentar

Di tengah pandemi Covid 19 yang mengharuskan kita untuk di rumah aja, Ika Natassa dan Reza Rahadian berkolaborasi membuat sebuah mini series yang sangat relate dengan kondisi saat ini. Untuk kali pertamanya, Reza Rahadian menjadi seorang sutradara dalam pembuatan mini series ini. Patut diacungi jempol buat jalan cerita, sinematografi, audio dari mini series Sementara, Selamanya. 

Sementara, Selamanya sudah tayang sejak tanggal 6 Juni lalu setiap sabtu dan minggunya di platform vidio dan tentunya tak berbayar alias gratis buat kalian yang ingin menontonnya! Enam episode dengan durasi kurang lebih 10 menit, menurutku sudah cukup untuk sebuah mini series yang sangat surealis seperti ini. Sementara Selamanya adalah sebuah series yang berbeda dari kebanyakan series yang ada. Jika kita biasanya melihat para pemerannya berakting tatap muka secara langsung, di Sementara Selamanya kita akan melihat adu akting gesture Reza Rahadian dengan suara Laura Basuki yang membuat suasana menjadi apik. Tak cuma itu, menurutku Reza Rahadian sangat cerdas juga karena berhasil menyampaikan makna jarak di tengah situasi seperti ini kepada penontonnya. 

Sementara, Selamanya menceritakan kehidupan long distance marriage antara Saka dan Zara di tengah pandemi Covid 19. Zara yang merupakan seorang dokter harus menjadi garda terdepan dalam melawan Corona Virus yang tengah mewabah di seluruh dunia termasuk Indonesia. Dalam setiap pilihan, akan ada sebuah pengorbanan begitu juga yang dilakukan oleh Zara. Tugas Zara yang mengharuskan selalu sedia di rumah sakit, membuat ia harus berjauhan dari Saka, suaminya. Komunikasi yang terjalin di antara mereka hanya melalui video call dan juga voice call. 

Setiap episode yang disuguhkan sangat sederhana, tapi pengemasannya sangat luar biasa. Konflik  sederhana yang ditampilkan pun amat natural karena pasti setiap rumah tangga pernah mengalaminya. Di sisi lain, Cara pengambilan gambar, latar suasana, dialog pemerannya, apalagi ditambah dengan suara Zara alias Laura Basuki yang amat menggugah hati. Reza Rahadian memilih lawan akting yang tepat, walau Laura Basuki tak terlihat di frame,tapi suaranya sudah langsung membuat diri kita terbayang bagaimana ekspresi wajah dan perasaannya. Berakting lewat suara bukanlah hal mudah dan Laura Basuki berhasil melakukannya. Ditambah lagi, Akting Reza Rahadian yang tak usah kita ragukan lagi, membuat jalan cerita mini series ini menjadi sebuah picisan yang amat luar biasa.

Di mini series ini, aku sangat merasakan perasaan rindu mendalam yang ingin disampaikan Saka kepada Zara. Sedangkan karakter Zara yang diperlihatkan adalah seorang wanita independen dan komit dengan pekerjaan. Aku juga paham apa yang dirasakan Zara. Meski Zara Rindu, ia harus menahan semuanya demi kebaikan bersama. 

Sementara, Selamanya mengisyaratkan akankah hubungan antara Saka dan Lara akan tetap berjauhan sementara atau bahkan selamanya? tentunya aku tidak akan menjawab pertanyaan itu di sini karena aku ingin teman-teman menontonnya langsung dari Vidio! heheh. Sekian dariku, selamat menonton teman-teman! <3

2 Jun 2020

Kelola Finansial Secara Bijak untuk Millenial

5 komentar

Hai millenials! Berbicara tentang keuangan pasti ga lepas ngomongin tentang gimana sih caranya mengelola keuangan dengan bijak. Aku yakin banget generasi millenials saat ini punya banyak cara kreatif untuk mengelola finansialnya entah itu seperti bikin Rencana Anggaran sendiri setiap bulannya atau mendownload aplikasi yang tersedia sebagai alat kontrol keuangannya. Bahasan tentang Kelola Finansial untuk Millenial ini tentu memiliki spektrum yang luas, maka dari itu aku mau ngebahas secara khusus mengenai cara mengelola keuangan ala millenial yang sudah punya pekerjaan tetap. So let's check it out!

1. Kenali Sumber Penghasilanmu

Ini sih dasar banget buat kalian ketahui agar alokasi pengeluaran kalian bisa optimal dan tepat sasaran. Secara umum, pendapatan itu ada tiga yakni pendapatan aktif, pendapatan pasif dan pendapatan atas investasi.  Pendapatan aktif adalah penghasilan yang diterima atas pekerjaan yang dilakukan dan rutin setiap bulannya. Pendapatan pasif adalah penghasilan yang diperoleh selain dari pekerjaan utamanya misalnya sewa koskosan dll. Pendapatan atas investasi adalah penghasilan yang didapatkan atas keuntungan dari investasi yang dilakukannya. Nah, setelah mengetahui sumber penghasilan kalian dari mana aja, kalian akan gampang mengalokasikannya secara maksimal. Pendapatan yang diterima harus jelas ditujukan untuk pos pos pengeluaran yang sudah dianggarkan sebelumnya. Misalnya anggaran pendidikan anak dialokasikan dari hasil keuntungan investasi yang dilakukannya dan lain sebagainya. Dengan mengetahui sumber penghasilan yang kita miliki, kita bisa mengontrol pengeluaran kita. Namun, tak jarang juga karena sumber penghasilan kita banyak, kita jadi kebablasan alias lupa untuk mengelola uang yang dipunya. Oleh sebab itu, mengelola keuangan ga hanya tentang angka tapi juga menahan diri dari hasrat sesaat.

2. Buat List Pengeluaran

Dulu pas awal-awal kerja dan nerima gaji, aku tuh rutin banget bikin daftar pengeluaran beserta penghasilan yg aku terima lewat ms excel. Ga cuma itu, aku juga bikin jurnal dan posting ke ledger macan akuntan wkwk (gadeng kalo ini boong). Tapi karena virus mager menyerangku, akhirnya ku beralih menggunakan aplikasi money lover yang bisa kalian download di play store atau aplikasi lainnya yang sejenis. Namun, yang ingin ku tegaskan adalah kalo kalian ingin menggunakan aplikasi itu sebagai alat bantu kalian dalam mengatur keuangan kalian, ya kalian harus konsisten untuk menginput data-data yang dibutuhkan agar di akhir bulan kalian bisa lihat proyeksi kondisi keuangan kalian seperti apa. Sebenarnya, tanpa harus download aplikasi atau bikin Rencana Anggaran yang komplit sampe bikin laporan arus kas dll itu, kalian tetap bisa kok atur finansial kalian dengan membuat coretan sederhana tentang penghasilan dan daftar pengeluaran kalian. Fyi, biasanya aku menggolongkan daftar pengeluaran menjadi tiga jenis yakni pengeluaran rutin yang wajib, pengeluaran non rutin tapi wajib dan pengeluaran tak terduga. Misalnya skincare. Bagiku skincare termasuk ke dalam pos pengeluaran non rutin tapi wajib, karena aku biasanya ngeluarin uang untuk skincare kurang lebih tiga atau empat bulan sekali, ga tentu kapan tapi sifatnya wajib. Kalo kalian merasa kesulitan bikin daftar pengeluarannya secara detail, kalian bisa bikin alokasi pengeluaran tersebut berdasarkan persentase. Tapi aku tetap menyarankan kalian untuk breakdown jenis pengeluaran kalian secara detail agar kalian jelas uangnya lari ke mana saja dan untuk hal yang memang dibutuhkan atau tidak. Persentase itu cuman jadi support system kalian dalam merencanakan keuangan. Aku pribadi biasanya menganggarkan pengeluaran untuk kebutuhanku itu sekitar 30-40% dari penghasilanku dan itu sudah sangat maksimal. Persentase yang ku buat itu pastinya sudah ku adjust dulu sama kebutuhanku yang harus dipenuhi selama satu bulan itu. Berhubung aku masih tinggal sama orang tua dan kerja pun di homebase, makanya pengeluaranku tidak sebesar teman-temanku yang hidup merantau. Pokoknya kalo pengeluaran kalian melebihi batas persentase yang telah kalian sepakati sendiri, maka pasti ada kesalahan dalam pengelolaannya. Ingat lagi ya bahwa persentase pengeluaran itu bergantung dari kebutuhan masing-masing, bisa jadi kebutuhan kalian lebih gede ketimbang aku atau sebaliknya. Maka dari itu, penting bagi kalian untuk mengetahui pengeluaran kalian apa saja, breakdown dan sebisa mungkin bikin rincian tentang hal-hal apa saja yang masuk dalam kebutuhan kalian.

3. Alokasikan Dana untuk Saving dan Investing

Nah, setelah kalian bikin daftar pengeluaran untuk setiap bulannya, sisa dari pendapatan yang diterima itu alokasikan untuk Saving dan Investing. contoh seperti aku tadi ya, pengeluaranku itu sebesar 40% dari penghasilan, maka tersisa 60%. Dari 60% itu aku alokasikan lagi untuk Saving 45% dan 15% untuk Investing. Saving dan Investing adalah hal yang penting gaes jangan sampe kalian terlena dengan keinginan sesaat kalian sehingga kalian melupakan pentingnya menabung dan berinvestasi. Tapi, kalo boleh jujur, aku sendiri belum coba investasi sih. Jadi sisa uangku itu larinya ke Saving semua. Alasan kenapa aku belum mau investasi ya karena aku punya keinginan untuk punya tabungan di batasan threshold tertentu dulu. Dan jika dana saving ku sudah melebihi batas threshold nya, baru deh aku mau investasi. Sebenarnya ini keputusan pribadi masing-masing sih ya. Temen-temenku pun di umur segini udah banyak yang main saham sebagai bentuk wujud investasi itu. Pun nantinya jika waktu ku sudah tepat untuk berinvestasi, ya sepertinya aku mungkin akan berinvestasi di benda-benda yang berwujud bukan semacam saham dll.

4. Siapkan Pos Dana Darurat

Dana darurat adalah hal yang amat penting untuk kalian persiapkan sebagai upaya meminimalisir resiko yang tak diinginkan terjadi di masa depan, contohnya adalah adanya pandemik covid - 19. Kita tak tahu di masa depan akan seperti apa dan bagaimana. jika kita tidak hati-hati dalam mengelola keuangan ya pasti akan jadi boomerang bagi kita sendiri nantinya. Aku pribadi sih masih memasukkan pos dana darurat ke dalam Saving. Tapi aku punya perhitungan sendiri berapa jumlah dana darurat yang tersimpan di dalam pos savingku itu. Jadi, terkait dana darurat ini kembali ke diri masing-masing mau menganggarkan seperti apa. Bisa juga kita memilih sebagian dana investasi kita dialokasikan untuk dana darurat.

5. Ngutang? Coba Pikir lagi deh

Ga ada yang ngelarang buat ngutang kok, tapi kalo bisa dihindari ya kenapa engga kan? Kenapa sih kita bisa sampe ngutang? Alasannya karena sumber pendapatan kita tidak cukup untuk mengakomodir seluruh pengeluaran kita entah karena kita punya banyak kebutuhan atau sebenernya pos pengeluaran kita itu sudah bercampur baur dengan segudang keinginan kita. Maka dari itu, kita harus mengontrol apabila 'kenginan kita' ikut mendominasi dalam pos pengeluaran kita. Tuntutan gaya hidup bikin kita jadi keki sehingga banyak keinginan yang harus diwujudkan padahal yang paling penting adalah kebutuhan ya kan? Jadi daripada nantinya kalian ngutang terus menerus, mending perbaiki cara kalian mengelola keuangan okay!

6. Stop Laper Mata dan Belanja Hahahihi

Aku tau banget hal tersulit untuk nabung adalah nahan godaan dari belanja alias shopping Wkwk. Apalagi saat ini e commerce meraja lela bikin kita jadi lebih gampang banget ngabisin duit cuman dengan surfing di internet. Liat barang lucu dikit, check out. Ketemu barang yang murah, check out. Padahal kalo dipikir-pikir kalian ga benar-benar membutuhkannya, ya ga sih? Terus, e commercenya juga sering banget ngasih diskon besar-besaran kayak gratis ongkir, flash sale dan masih banyak lainnya. Duh bikin ngiler banget emang. Tapi, disini lah kerasionalan diri kita diuji. Sebenernya ga ada yang mempermasalahkan jika kalian mau membeli barang yang diinginkan asalkan kalian sudah cukup memenuhi kebutuhan kalian. Kalo misal masih ada uang lebih ya ga ada salahnya beli sesuatu yang kalian inginkan. Hal yang terpenting adalah penuhi kebutuhan kalian dulu dan itu udah jadi kewajiban, baru setelah itu ya alokasikan buat Saving. Kalo misal ada sisa lebih, baru deh beli barang-barang printilan. Aku juga sebenernya ga strict amat gitu sama diri sendiri. Dibilang pelit ya engga juga kalo ekonomis hmm mungkin panggilan yang tepat untukku haha. Sekali dua kali mau beli barang yang kalian idamkan mah ga masalah, anggap itu reward karna kalian sudah bekerja dengan baik tapi tetap harus rasional yah.

Kita sebenarnya bisa menemukan sendiri cara yang tepat untuk mengelola keuangan pribadi. Aku dan kamu jelas berbeda cara mengatur keuangannya. Namun, yang jelas kita sama-sama butuh pandangan orang lain agar kita semakin bijak dalam mengelola finansial kita. Jadi, semoga tulisan ini meberikan pandangan baru bagi kalian untuk mengatur kondisi keuangan kalian. Selamat dan semangat jadi orang bijak mengelola keuangan ya millenials! 

29 Mei 2020

Refleksi Pola Pendidikan Anak oleh Baby Boomers dan Millenial

3 komentar
Aku inget banget, dulu ketika masih duduk di bangku sekolah, orang tuaku selalu menjanjikanku 'jalan-jalan ke tempat wisata' kalau aku menduduki ranking 1 di sekolah. Dan kami juga dijanjikan akan mendapatkan insentif berupa uang jika mendapatkan nilai yang bagus di setiap mata pelajarannya. Kalau ga salah, nilai 9 itu seharga uang 20 ribu rupiah. Nilai 8 seharga uang 15 ribu rupiah begitu seterusnya hanya selisih lima ribu rupiah saja, tapi jika mendapat nilai 6 ya ga akan dihargai sama sekali. Insentif itu ternyata benar-benar memotivasi aku dan kakakku untuk belajar dengan giat agar mendapat nilai yang bagus di setiap pelajarannya dan menjadi juara kelas setiap semesternya. Viola, kami pun hampir selalu menjadi juara kelas. Kalau ada salah satu dari kami yang nilainya kecil, mulai deh saling ejek biar bisa semangat ngejer nilai yang lebih baik lagi hahaha lucu sekali rasanya mengingat kenangan yang dulu.

Gara-gara itulah yang kami tahu mungkin cuman belajar belajar dan belajar karena orang tua kami pun hanya menuntut kami agar rajin belajar saja. Belajar untuk bisa menguasai seluruh mata pelajaran tanpa tahu makna fokus dalam bidang tertentu. Aku rasa pola pendidikan semacam ini bukan terjadi di keluargaku saja ya kan? Mungkin sebagian dari banyak orang tua di luar sana juga menerapkan pola pendidikan yang sama. Entah ini tradisi yang sudah mendarah daging atau apapun itu, mendapat nilai yang bagus dan menjadi juara kelas masih dianggap sebagai tolok ukur kesuksesan saat mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Inilah salah satu alasan yang menyebabkan pendidikan di Indonesia dan negara tetangga berbeda. Pola asuh yang mengutamakan nilai dan juara kelas memberikan dampak sang anak menjadi 'multitalenta' karena bisa menguasai semua mata pelajaran tapi tidak menjadi ahli di bidang tertentu. Dulu kita pasti berpikir, orang yang memiliki ahli di berbagai bidang akan mempunyai prospek kerja yang tinggi. Namun, nyatanya, kondisi yang dibutuhkan di lapangan saat ini adalah orang yang memiliki keahlian khusus di suatu bidang. Saat ini Indonesia diprediksikan akan kekurangan tenaga ahli hampir 18 juta orang pada tahun 2030. Data ini diperoleh dari studi Global Talent Crunch yang dipublikasikan pada tahun 2018.

Lalu apa hubungannya dengan sistem pendidikan di Indonesia?

Kebutuhan tenaga ahli ini harus dibarengi dengan sistem pendidikan yang fokus pada suatu bidang bukan beberapa bidang. Tidak ada lagi zamannya nilai yang tinggi di semua mata pelajaran dan menjadi juara kelas adalah kunci kesuksesan seseorang. Pada era millenial saat ini, untuk bersaing di dunia kerja, yang dibutuhkan adalah orang yang kompeten dan memiliki spesialisasi khusus di bidang yang dibutuhkan. Semakin ke sini pun, aku merasa pola pikir orangtua millenial akan semakin berkembang. Pernah sewaktu waktu aku berdiskusi dengan salah seorang lelaki bahwasanya dia akan menerapkan pola asuh pendidikan yang 'bebas terkendali' ke anaknya. Dengan kata lain, dia akan memberikan kesempatan kepada anaknya untuk mengeksplore pengetahuan yang anaknya minati agar fokus ke bidang yang nantinya akan ia kuasai itu. Aku pribadi akan menerapkan hal yang serupa juga yakni memberikan kesempatan kepada anakku untuk memperdalam bidang yang ia minati dengan membawa percakapan itu ke dalam diskusi hingga sampai ke tahap di mana ia benar benar memahami sendiri kenapa dia menginginkan bidang itu; bagaimana cara agar ia sukses di bidang yang diinginkan

Dari diskusi singkat itu, aku menyadari sedikit demi sedikit sudah terjadi perubahan pola asuh pendidikan dari orang tua baby boomer dan orangtua millenial. Ya, memang untuk mengubah suatu tradisi, hal yang harus dilakukan adalah memutuskan rantai kebiasaan itu dimulai dari diri sendiri. Tak cuma itu, untuk menjadikan pendidikan Indonesia yang fokus ke suatu bidang agar mencetak banyak tenaga ahli yang dibutuhkan, maka sistem pendidikan di sekolah pun harus diperbaiki. Beberapa caranyaa adalah dengan mengoptimalkan sekolah kejuruan dalam rangka mengisi kebutuhan formasi tenaga ahli nantinya; mengubah sistem pengajaran yang fokusnya lebih banyak ke praktik daripada teori; mendorong peran serta aktif murid ketika proses pengajaran berlangsung; memfasilitasi kegiatan yang mengasah kreativitas dan softskill lewat ekstrakurikuler di sekolah.

Mau tidak mau, Bonus demografi Indonesia pada sekitar tahun 2030 menjadi tantangan sekaligus peluang bagi bangsa untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Oleh sebab itu, dalam rangka menghadapi bonus demografi dan memperbaiki situasi ekonomi yang buruk akibat Pandemic Covid-19 yang terjadi saat ini, tenaga ahli sangat dibutuhkan sebagai penunjang roda ekonomi dan kemajuan bangsa Indonesia sendiri. Nantinya, sebagai orangtua millenial, kita juga memiliki peran serta untuk terus memperbaiki pola asuh pendidikan kepada anak kita. Oleh sebab itu, dibutuhkan harmonisasi yang seimbang dari pola pendidikan orangtua dan di sekolah untuk menciptakan sistem pendidikan yang baik, tepat dan relevan diterapkan oleh bangsa Indonesia

11 Mar 2020

//Review// Catatan Juang by Fiersa Bersari

0 komentar
"Seseorang yang akan menemani setiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya.
tertanda, juang"

Hola! Akhirnya, aku kembali untuk mereview buku yang menurutku bagus dan layak untuk kalian baca. Judulnya adalah Catatan Juang yang ditulis oleh Fiersa Bersari. Buku ini ku dapat sebagai hadiah ulang tahunku dari seorang sahabat pada bulan Agustus 2019 lalu. Bukunya pun sudah hatam kubaca dalam kurun waktu satu minggu karena aku suka banget sama buku ini. Namun, aku baru bisa mereviewnya saat ini. heheh.

Anak muda mudi mana sih yang tidak kenal sama Fiersa Bersari? Hampir tidak mungkin tidak ada yang kenal ya? Hahah tapi bisa jadi juga ada yang tidak tahu. Fiersa Bersari yang kerap disebut "Bung", mengawali kariernya sebagai musisi sebelum akhirnya ia terjun ke dunia tulis-menulis. Sudah pernah membaca bukunya yang berjudul Garis Waktu? Buku itu adalah hasil debut pertamanya di dunia tulis menulis dan katanya, banyak orang mulai menyukai tulisannya sejak saat itu. Jujur, aku pribadi belum pernah membaca bukunya yang satu itu sih.  Akan tetapi, akhirnya aku dipertemukan dengan tulisan Bung Fiersa lewat hadiah Buku Catatan Juang yang aku terima. Aku begitu penasaran bagaimana bisa tulisan Fiersa Bersari dapat menghipnotis anak muda-mudi di luar sana. dan ternyata Aku juga jatuh cinta dengan tulisannya. Aku suka bagaimana dia menceritakan persoalan kehidupan yang tidak hanya relate dengan hidup Suar tetapi kita pun juga. Dan Catatan Juang berhasil menamparku berkali-kali.

Catatan Juang menceritakan bagaimana Suar sebagai tokoh utama dalam cerita dapat menemukan kembali semangat, cita-cita dan cintanya berkat sebuah buku berjudul catatan juang yang ditemukannya tergeletak di bawah Angkotan Umum. Suar, yang selama ini muak dengan kehidupannya apalagi dengan pekerjaan yang sama sekali bukan menjadi impiannya, akhirnya berani untuk mengejar mimpinya lagi karena bujukan rayu Catatan Juang itu.

Bung Fiersa menjelma menjadi Juang lewat Novelnya yang satu ini. Catatan lusuh bersampul merah tersebut menjadi obat kuat Suar dalam menjalani hidupnya. Semua kata-kata yang tertuang dalam buku itu menghipnotis pembaca, seakan apa yang disampaikan Bung Fiersa melalui sosok Juang sangat benar apa adanya.

Aku sangat senang membaca tulisan Bung Fiersa yang diwakilkan oleh Juang ini. Berikut beberapa kutipan tulisan Juang dalam Buku Catatan Juang.

1. Cukup

Bagaimana rasanya dikecewakan oleh orang yang kita sayang karena kembali dengan mantan kekasihnya? Perasaan sakit mendalam itulah yang dialami Suar ketika Ricky, kekasih Suar, kembali bersama dengan Bella. Ricky menganggap Suar kolot karena enggan untuk diajak 'melakukan hal aneh-aneh sebelum menikah'. Tapi Suar menganggapnya itu prinsip. Setelah diketahui ternyata Bella kembali menggoda Ricky, tak butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk kembali menjadi sepasang kekasih. Dunia Suar seakan hancur hingga membuat kinerjanya menurun. Bagaimana tidak, Ricky, Suar dan Bella ada di kantor yang sama. Melihat Ricky, seseorang yang pernah ia sayang, bemesraan dengan wanita lain sepanjang hari membuat hati Suar sakit. 

"...Dulu, aku merasa bahwa pasanganku haruslah melengkapiku. Ternyata, aku keliru, Berkomitmen berarti saling memantaskan, bukan saling melengkapi, itulah yang aku pelajari seiring waktu. Aku tidak boleh bergantung pada pasanganku, sebagaimana pasanganku tidak boleh bergantung padaku.

... Komitmen berarti komunikasi. Komitmen berarti mementingkan satu sama lain di atas ego kita sendiri. Komitmen berarti mengikat dua orang yang memiliki masa lalu berbeda untuk visi dan misi yang sama."

2. Lupa untuk Melupa

Sering kali kita lupa mengingat 'hakikat' hidup yang kita jalani. Sama halnya dengan Suar, ia begitu terobsesi untuk sukses di bidang sinematografi. Dulu, sukses menurut Suar mungkin hanya seputar mendapatkan uang dan terkenal. Namun, Suar sadar bahwa sukses tak melulu tentang kekayaan dan ketenaran.

"... Aku tidak bermaksud mengatakan bahwa mengikuti pola hidup konvensional itu salah, itu hakmu sebagai individu. Maksudku adalah, apa pun yang kau lakukan, jangan lupa terhadap alasan pertama mengapa kau melakukan hal-hal itu.

.... Semoga kita tidak lagi lupa, bahwasanya yang terpenting bukan seberapa banyak kebaikan yang bisa dimiliki, melainkan seberapa banyak kebaikan yang bisa dibagikan. Jadilah generasi yang lupa untuk melupa, generasi yang mengingat sebaik-baiknya masa lalu demi membetulkan hari ini, bukan meratapi kemudian melupakan masa lalu demi bersedih-sedih hari ini."





3.  Tumbuh Bersama Waktu

Kita mungkin pernah ingin memutar waktu, kembali ke masa kecil kita dahulu dan kembali ke momen di mana kita masih polos dan tak tahu tentang kehiruk pikukan dunia. Kalian pasti pernah ingin kembali menjadi anak kecil berumur lima tahun-an, membawa balon atau permen di kedua tangannya. Tapi, itu hanyalah sebuah keinginan. Tak ada yang benar-benar kembali ke masa lalu. Kita akan terus tumbuh bersama waktu. Mau tak mau, kita harus berjalan melewati fase kehidupan. Ada momen di buku ini di mana Bapak Suar yang sedang sakit, terbangun dari tidurnya dan melihat Suar memegang buku bersampul lusuh dan merah. Beliau penasaran dengan buku tersebut, diambilnya buku itu dan dibacanya. Sampailah ia pada bacaan 'tumbuh bersama waktu'. Bapak Suar berharap waktu yang dihabiskannya bersama keluarga ini bukanlah waktu yang terbuang percuma.
"...Kita tidak bisa menghindari perubahan. Semua akan berubah, entah itu ke arah yang lebih baik, atau lebih buruk. Yang perlu kita lakukan adalah beradaptasi. Dunia takkan selalu mengikuti apa mau kita, tapi kita selalu bisa menyesuaikan kemauan kita dengan apa yang dunia sediakan."

4. Badai Terhebat Pun Akan Reda

Pernahkah kalian merasa cobaan yang sedang kalian hadapi sangatlah berat? Atau bahkan kalian pernah ingin menyerah saja terhadap segala masalah yang menimpa diri ? Aku yakin jawabannya pasti pernah. Tapi, hidup itu seperti hujan, selebat apapun hujan itu, tentu akan reda dan bahkan ada pelangi setelahnya. Namun, tentu kita harus berusaha untuk menerimanya, berjuang untuk tidak meratapi luka, melupakan hal yang mungkin pernah menggores hati. Kalo kata juang sih kira-kira gini.. 
"...Biarlah yang terluka menikmati waktunya. Biarlah yang bahagia lupa bahwa kelak mereka akan kembali terluka. Dan di sela-sela itu semua, bersyukurlah. Hati kita buatan Tuhan, bukan buatan Taiwan. Bisa rusak berulang kali dan bisa betul berulang kali tanpa perlu dibawa ke bengkel. Jangan khawatir, bahkan badai terhebat pun pasti akan reda." 

5. Biarlah Semua Orang Jadi Penulis

Aku yakin semua orang itu adalah penulis. Entah medianya apa, yang jelas kita adalah penulis. Hanya saja kita tidak menganggap menulis adalah terapi. Kita bahkan jauh dari poin bahwa menulis itu untuk mengeluarkan ide-ide di pikiran. Padahal menulis itu ibarat membahasakan pikiran yang tak mampu diucapkan. Juang pernah bilang bahwa. .. . 
"...Dan untukmu yang baru saja akan menulis, selalu ingat ini: menulis adalah terapi. Dan kita tidak perlu melakukannya agar terlihat keren di hadapan orang lain, atau berekspektasi punya buku yang diterbitkan penerbit besar. Menulis adalah sebuah kebutuhan agar otak kita tidak dipenuhi oleh feses pemikiran. Maka, menulislah."
Catatan Juang ini juga memberikanku semangat untuk terus menulis dan menginspirasi banyak orang. Terkadang, kita tidak tahu seberapa besar pengaruh tulisan kita bagi orang lain. Dan Juang membuktikan bahwa dengan menulis, kita tidak hanya mengeluarkan feses di pikiran kita tapi juga dapat membawa perubahan bagi orang yang membacanya.

Secara keseluruhan, buku ini sangat bagus dan menginspirasi. Lewat tulisan ini, kita bisa belajar dari seorang Juang yang mampu menebarkan kebaikan di sekelilingnya. Tak hanya itu, tulisan ini bukan sekadar tentang cita-cita dan cinta, buku ini juga sarat akan makna hidup; humanis dan nasionalis. Bagi kalian yang punya waktu senggang, sempatkanlah untuk membaca buku ini. Barangkali bisa jadi pengingat kalian sewaktu-waktu. Selamat membaca!

5 Mar 2020

Destinasi Wisata Bandung 2D1N - 2

0 komentar
Di postingan sebelumnya, aku sudah jelasin tentang paket tour travel yang aku pilih ketika liburan di Bandung. Aku juga sharing mengenai kenapa akhirnya aku memutuskan menggunakan tour travel sebagai liburan perdanaku ini. Selanjutnya, di postingan kali ini, aku mau cerita sedikit tentang destinasi wisata yang telah kami kunjungi.

Hari Pertama - Lembang

Bilangnya liburan ke Bandung, tapi mengunjungi Lembang dan Ciwidey. Apakah masih pantas disebut liburan ke Bandung sih ges? wkwkkw. Oke, jadi dari awal sih aku udah setting liburan dua hari ini akan dipakai untuk mengunjungi Lembang dan Ciwidey. Hari pertama so pasti langsung ke Lembang karena ga mungkin baru sampe langsung ke Ciwidey cui. Tepar banget kan. Tiket kereta  kami dipesan pukul 05.00 wib. Pagi banget sih emang but i have no idea lagi sih soalnya. Untungnya ortuku dan temanku ga masalah heheh (gatau aslinya gimana tapi). Perjalanan ke Bandung via Kereta menempuh waktu 2-3 jam-an. Kami sampai di Bandung sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung dijemput oleh Tim Arozaq Tour. Selama di perjalanan, kami berdiskusi untuk memfixkan tempat yang akan kami kunjungi. Setelah diskusi, ada beberapa wisata tambahan dan ada juga yang diubah. lets check it out!

Farm House
Kayaknya tempat ini menjadi destinasi yang harus kalian kunjungi kalo ke Lembang hehehe. Ohiya, tiket masuk farm house, kawah putih, dan floating market sudah masuk dalam paket tour ya. Aku lupa bayarnya berapa, pokoknya setiap satu tiket itu bisa kita gunakan untuk ditukar dengan susu di booth farm house yang sudah disediakan. Lumayan banget kan, kita ga akan merasa haus selama mengelilingi farm house karena sudah diberi susu hasil dari farm-nya sendiri. wow. Farm House itu isinya apa aja sih? Banyak banget! tentunya banyak juga tempat-tempat yang instagrammable lah. Ada juga hewan2 lucu kayak domba, kelinci. Kalo kalian mau coba maen sama ular, burung2an juga ada sih, cukup bayar 10.000 kalian udah bisa megang ular, burung dkk, murah kaaannn? Terus, kalo kalian mau nyewa baju-baju ala korea juga ada kok tapi tentu ini ga masuk ke dalam paket tour yah!


The Greatest Asia Africa

Nah diseberang Farm House, ada tempat wisata yang baru aja dibuka yaituuu The Greatest Asia Africa. Kalo di The Greatest Asia Africa itu ada apa sih? Di sana ada replika bangunan setiap negara di Asia Afrika. Thats why called The Greatest Asia Africa. Tempatnya luas banget dan gedeeee puol. Tiket Masuk 50.000 dan gratis makanan/minuman (pilih salah satu ga boleh mendua hiyaa). Wisata ini menurutku cocok untuk yg muda mudi sih, kalo buat orang tua capek banget karena jalannya jauh gitu deh. Jadi, replika negaranya itu ada di bawah banget ges, makanya kita perlu jalan atau seenganya naik lift sederhana yang disediakan. Buat kalian yang memutuskan untuk menggunakan lift yang kayak gondola ini, kalian dikenakan biaya 10.000/orangnya. Pokoknya apa-apa ada biaya deh wkwkwk. Nah kalo kalian kuat dan ga capek bisa tuh lewat jalanan, tapi bentuknya kek jembatan gitu dan kalian juga bisa berhenti sejenak buat foto-foto dulu dengan background yang kece badaiii. Buat kalian yang mau sewa baju lucu2 ala2 Asia Afrika kayak baju hanbook Korea, baju sari India, dll, kalian bisa sewa disini dan berfoto dengan background ala-ala negara asia afrika guys. Kece parah emang. Ya kalo menurutku sih ini bagus banget buat kalian foto-foto tapi cuman satu, capek banget gais jalannya apalagi bagi orang tua kan.

Tangkuban Perahu

Tangkuban Perahu sebenarnya tidak ada dalam list paket 2D1N Arozaq. Namun, karena kami request untuk kesana, akhirnya Tim Arozaq mewujudkannya juga eheheh. Terimakasih Arozaq! Sebelum berangkat ke Bandung, papaku emang sudah ngomong ke aku kalo beliau mau pergi ke Tangkuban Perahu. Ya istilahnya udah booking lah mau ke sana. Untungnya bisa terwujudkan deh BM-nya Papa wkwk. Sebenernya, ada beberapa hal yang disampaikan oleh Tim Arozaq ketika kami hendak melancong ke Tangkuban Perahu. Karena banyak kejadian-kejadian yang cukup merugikan di sana, makanya tim Arozaq sudah mewanti-wanti kami. Setibanya di Tangkuban Perahu, aku langsung merasa kedinginan banget tapi pemandangannya bagussss meskipun bau belerangnya semerbak sih ya! Di sana lebih banyak orang jualan daripada orang yang berkunjung hahaha. Setiap kami jalan buat lihat-lihat dan foto-foto, selalu aja diikuti penjual. Risih ga sih kalian kalo niatnya mau liburan etapi diikutin terus oleh orang yang jualan? aku sih ngerasa ga nyaman banget. Makanya kalo mau ke sini jangan rame-rame dan keliatan mencolok deh biar ga diikutin para penjualan huhu :( by the way, Tiket masuknya 150.000 untuk satu mobil dan exclude dari tour travelnya.

Floating Market

Setelah halan-halan saatnya kulineran!! Jadi, floating market itu adalah pasar mengapung dengan sistem transaksinya menggunakan koin yang berlaku di sana. Aku lupa tiket masuknya berapa yang jelas sama kayak dua wisata sebelumnya, bahwa setiap tiket berhak untuk mendapatkan minuman secara gratissss. Nah sebelum kalian kulineran, kalian harus menukarkan uang rupiah yang dimiliki dengan koin yang sudah disediakan pihak floating market. Ada banyak jenis makanan yang wajib kalian cicipi dan tentunya makanan plus harganya itu sesuai banget dengan kantong dan dijamin enaaak. Ga cuma itu, kalian akan dihadapkan dengan pemandangan yang adeem dan menyejukkan banget.
 
Hari Kedua

Perjalanan di hari kedua  lebih berat dari sebelumnya, cielah. Di hari kedua ini, kami menempuh perjalanan ke Ciwidey dan itu lama banget ges. Kayaknya waktu kami habis di perjalanan deh. Kami jalan pukul 08.00 sampe di sana sekitar jam 11-an. 

Kawah Putih

Wisata ini pun wajib kalian kunjungi kalo kalian mampir ke Ciwidey. Tiket masuk 75.000. Tempatnya bagus banget dan ini adalah destinasi yang ingin ike kunjungi. Akhirnya kesampaian ya, Ke. So sebenernya kami di Kawah Putih ga menghabiskan waktu yang banyak paling sekitar 30 menit; jepret-jepret, teriak wow karena kagum, bikin igstory, ngobrol-ngobrol. udah gitu aja. TAPI yang bikin lama adalah perjalanan masuk ke Kawah Putihnya. Jadi kan kalo kita mau ke Kawah Putih-nya kita harus menggunakan semacam angkotan umum gitulah yang bisa mengangkut 10 orang. DAN itu baru bisa jalan kalo angkotnya udah full. Bayangkan betapa lamanya menunggu angkot itu full :(( Padahal menikmati pemandangan Kawah Putihnya bentar banget tapi perjalanannya yang lama hue sedih tapi harus tetap bahagia dong ya! ohya karena Kawah Putih ini mirip kek Tangkuban Perahu yakni sama-sama bau belerang, kalian harus hati-hati ya. Kalo merasa sesak napas, langsung coba menjauh dan pakai masker yang sudah diberikan! :)
Glamping Lake Side
Glamping Lake Side punya nama kecil yaitu Danau Situ Patenggang. Namanya diubah menjadi Glamping Lake Side karena saat ini banyak peminat yang ingin berkemah di pinggir danau tapi ala-ala puncak gitu deh. Oleh karena itu, dibentuklah perkemahan tapi desainnya kayak villa di puncak. Di dekat danau tersebut, terletak restoran yang digemari para turis domestik maupun manca negara, Pinishi Resto namanya. Kalian bisa makan dengan sensasi di atas kapal -ya walaupun kapalnya ga bergerak dong ya wkwkwk. Tapi kalian akan mendapatkan pemandangan yang bagus. Lebih bagus lagi kalo kalian dateng agak sorean. Kalo kalian datang ke sana siang hari, cuaca sedang panas banget dan malah jadi ga enak buat foto-foto karena kepanasan dan cahaya fotonya jadi kurang bagus. 

Kartika Sari
Perjalanan ke Ciwidey memang membutuhkan waktu yang lama sehingga kami cuman bisa mendatangi dua wisata saja. Cukup bikin hati sedih sih Hahah. Untungnya, kesedihan hati terobati dengan belanja oleh-oleh di Kartika Sari. Kalo kalian liburan di Bandung dan ingin beli oleh-oleh, Kartika Sari adalah jawabannya. Segala jenis makanan khas Bandung lengkap banget dijual di sana dan harganya pun oke punya!

Nah, jadi itulah destinasi wisata kami di Bandung selama 2D1N. Mungkin, bagi teman-teman yang berminat untuk berlibur di Bandung, silahkan siapkan itenarynya dengan baik ya! Happy Vacation, dear!!!!

Itinerary Bandung 2D1N - 1

0 komentar
Haloooo! Assalamu'alaikum wr wb. Apa kabarnya semuaaa?

Di postingan kali ini, aku mau sharing sama kalian tentang itinerary ke Bandung selama dua hari satu malam. Aku liburan itu di bulan Januari dan sekarang sudah bulan Maret 2020, artinya jarak antara tulisan ini dengan liburanku kemarin cukup jauh hehe. Tapi gapapa sih, yang penting aku bisa sharing ke kalian siapa tau bermanfaat yekaaan.
.
So...
Ini kali pertamanya, aku menggunakan hak cuti tahunanku untuk 'acara keluarga' sekaligus liburan ke Bandung. Kemarin sih, aku mikir sayang banget gunain cuti tahunan untuk acara keluarga aja, kenapa engga sekalian dimanfaatkan buat liburan kan? hehe. FYI, Aku ke Bandung bersama orang tuaku, dan dua orang wanita yang sudah cukup dewasa buat diajak touring bareng (wkwkwk). Total ada lima orang yang join liburan ke Bandung. Awalnya bingung mau ke mana. Soalnya, orang tua udah pernah ke Bandung juga, tapi ya emang ga semua wisata sudah dikunjungi mereka sih. Kalo ke daerah lain seperti Jogja, Malang, dkk butuh waktu yang lama sedangkan cutiku terbatas. Alhasil, aku memutuskan untuk pergi ke Bandung deh, tapi dengan wisata yang belum pernah dikunjungi orang tuaku. Kira-kira satu atau dua bulan sebelum keberangkatan, aku sudah sibuk cari tour travel yang oke menurutku untuk menemani perjalanan kami.

Nah, buat kalian yang mau liburan entah kemana pun itu apalagi kalian pertama kali berkunjung ke destinasi tujuan dan terutama mengikutsertakan orang tua juga, aku sarankan untuk menggunakan Tour Travel. Alasannya apa? nanti aku jelasin deh ya keuntungan menggunakan tour travel itu apa. heheh. Nah kalo aku kemarin sih menggunakan jasa tour dari Arozaq Tour Travel dengan mengambil paket 2D1N. Temen2 bisa langsung cusss ke website resminya : http://www.arozaqtour.com/


Karena kami ambil paket 2D1N dan untuk 5 orang dengan hotel Amaris, maka per orangnya kena biaya 750.000/orang. Sangat disayangkan, saat ke Bandung, Kami tidak mencari waktu yang pas sehingga tidak mendapatkan promo tiket pesawat ataupun kereta. Aku sama orang tua ada 'acara keluarga' di Jakarta makanya Aku stay beberapa hari di sana. Oleh karena itu, perjalanan ke Bandung kami tempuh menggunakan Kereta Api. Demi kenyamanan orang tua, kami memesan Kereta Eksekutif Agro Wilis. wkwkwk. Kalo kayak kite-kite mah naek kereta ekonomi juga ga apa-apa lah ya tapi ini kan sama orang tua tercinta heee. Sebenernya ga ada perbedaan yang signifikan sih antara kereta eksekutif dan ekonomi, mungkin yang mencolok itu kursinya yang sedikit lebar dan cuman dua set per baris berasa ekslusif aja sih.

Nah, jadi biaya transportasi perjalanan ke Bandung kurang lebih seperti ini gess (not included extra time di hotel ya, makanan, gocar dll pokoknya yg exclude tour travel!)dan ini per orang yaa, aku ngitungnya based on me yg berangkat dari Palembang, bukan temenkuuu yang berangkat dari lombok heheh)
Tiket PP PLG-CGK : 1.500.000 (citilink)
Tiket PP BDG - JKT : 400.000
(belum termasuk gocar dari hotel ke stasiun atau sebaliknya ya gengss)

Sebenernya, dari Arozaq Tour sendiri sudah menyediakan destinasi yang dituju sesuai paket yang dipilih. Tapi, kalo kalian mau menambah destinasi lain, pihak arozaq memang tidak keberatan. Namun, akan ada biaya tambahan lagi. Destinasi wisata kami kemarin sedikit ada modifikasi. heheh. Sebenernya, ada banyak modifikasi tapi waktunya yang ga pas dan budgetnya juga kurang wkwkwk makanya destinasinya dimodif sedikit aja ga banyak-banyak biar ga boros!!! ><

Hari Pertama :
1. Farm House
2. The Greatest Asia Africa
3. Tangkuban Perahu
4. Floating Market

Hari Kedua:
1. Kawah Putih
2. Glamping Lake Side
3. Kartika Sari

Sebelum masuk ke tulisan tentang wisata yang dikunjungi, aku mau kasih tau keuntungan pake tour travel itu apa......
1. Bagi kalian yang pertama kali dateng ke destinasi wisata tujuan dan terutama bawa orang tua, sebaiknya kalian pake tour travel. ya karena kan kalian belum tahu situasi dan kondisi wisata tujuan kalian kan. Jadi bakal lebih gampang dan aman kalo pake tour travel. gampangnya itu karena kalian ga perlu pusyiang mencari kendaraan buat ke sana ke mari pergi ke wisata tujuan. kalian bakal di antar ke mana saja asal kalian ngomong dulu dong ke pihak tournya wkwkwk.

2. Melanjutkan poin pertama, aman. Kenapa bisa dijamin aman? jadi, waktu kami ke Tangkuban Perahu, kami sudah diwanti-wanti gitulah sama pihak Tournya buat hati-hati kalo misal ada 'yang aneh-aneh'.  Karena si akangnya tahu wilayah di sana 'agak gitu' (ga boleh dikasi tau secara publik ya, dm aja kalo kepo wkwkwk), jadinya kami bisa lebih berhati-hati dalam bersikap dan bertindak sehingga kami pun jadi lebih aman. eakkk.

kayaknya dua kata, yakni gampang dan aman sudah mewakili kenapa harus pake tour travel jika ingin liburan. Lebih enak lagi kalo ngambil paket full kali ya, makan pagi, siang dan malam sudah include sama biaya tournya. Jadi, kalian tinggal bawa badan aja sama duit gitu. Ga perlu pusing-pusing mikirin makan di mana, pergi ke mana, dll.

Sebenernya mau solo travel pun ga jadi masalah sih. Kalo pertimbangan aku kemarin karena bawa orang tua. Jadi, biar mereka ga capek, nyaman, dan aman, aku pun akhirnya memutuskan pake tour travel. Aku pun sebenernya pengen nyoba solo travelling. Maybe, liburan selanjutnya aku bakal solo travelling tapi ya ga solo2 amat sih wkwkw dengan sahabat misalnya atau dengan sang suami di masa yang akan datang >< cie cieee. colek ga nih? apa yang dicolek woi wkwkw.

Oke mungkin sekian dulu penjelasan awal tentang gimana itenary liburan ke Bandung. Tunggu saya di pos selanjutnya, karena di postingan nanti, aku bakal bahas tempat wisata yang kami kunjungi. See youuu. 👋

10 Feb 2020

Memaknai Hidup Selama 10 Hari Tanpa Komunikasi

0 komentar
Tulisan pertama di tahun 2020 ini didedikasikan untuk diriku yang mampu berjuang melewati kerasnya kehidupan terutama selama 10 hari kemarin di Buperta Cibubur.

Di zaman serba online seperti saat ini, kita pasti punya kecemasan tersendiri apabila tidak mampu berkomunikasi dengan dunia luar lewat gadget yang kita punya. Dulu sih, gadget bukan barang pokok dan tentunya bisa ditinggal kapan saja. Sekarang, coba deh renungkan. tanpa adanya gadget, kayaknya kita merasa ada yang kurang yah? Apalagi untuk kita yang anak rantauan, rasanya gadget itu udah mendarah daging. Komunikasi jarak jauh butuh adanya media berupa gadget itu.Tapi, apakah betul kita tak bisa hidup tanpa adanya gadget?

Aku ga tahu sejak kapan gadget menjadi barang pokok yang wajib ada saat kemana saja. Bahkan gadget alias smartphone menjadi barang yang pertama kali kita cari saat bangun tidur, whaat?? betul apa betul? kali ini, aku mau bahas tentang diklat sepuluh hariku dan gimana aku survive tanpa adanya alat komunikasi. lebay banget ga sih bahasanya? wkwkw

jadi, awal januari sebelum aku cuti untuk pertama kalinya, aku mendapatkan panggilan diklat teknis orientasi untuk pegawai pajak. Dan diklatnya tepat 5 hari setelah aku cuti tahunan. Haduh, ketika menerima panggilan diklat itu, perasaanku ga karuan. Antara cemas dan seneng!! cemas karena fisik dan batinku belum benar-benar siap dan seneng karena perjalanan untuk melepas jabatan dari CPNS ke PNS sebentar lagi akan tuntas hahaha.


Selama diklat, para peserta tidak diperkenankan memegang alat komunikasi sama sekali. Dengan kata lain, selama sepuluh hari kami tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar. Engga bisa update di instagram story, ga bisa video call dengan keponakan, ga bisa chat2-an sama temen, dan tentunya ga bisa ngobrol haha hihi sama doi! Selama sepuluh hari juga, kami akan bercanda ria, bersenda gurau dengan para pelatih yang terpercaya dari kopassus. hmm sangat menyenangkan, bukan? :')

Kata katingku, tiga hari pertama diklat adalah hari-hari yang menyeramkan dan menegangkan. Tapi, kalo bagiku tiada hari tanpa menegangkan. Baik menegangkan otot maupun menegangkan batin :'' Tiga hari itu....guling-guling, merayap, push up, jalan jongkok seakan menjadi cemilan wajib yang harus kami cicipi. Ga cuma itu, masuk ke gorong-gorong yang berisikan lumpur cokelat menjadi selingan haha hihi di kegiatan diklat tersebut. Beruntungnya, saat malam hari tiba, kami tidur di hotel berbintang-bintang alias di tengah lapangan berlumpur beratapkan langit yang dihiasi bintang dan bulan. Dan menariknya lagi, sebelum tidur, kami harus long march mengelilingi buperta yang bentukannya udah kayak hutan belantara kalo malam hari. Untung saja kami melakukannya itu bersama-sama. Jadi, suka duka seakan ditanggung bersama, haseeek. Jangan. jangan nanya apakah bisa mandi atau engga. Kalian sudah pasti tahu jawabannya apa :( aku tidak tega mengatakannya hahaha.

Hari berikutnya, tak ada yang berbeda. Hanya saja, kami sudah tidur di dalam tenda. Kegiatan pun tidak lepas dari ceramah umum, makan, makan, dan makan. wkwkwk. Musuh terberat selama diklat adalah makan. Kalo ngeliat mobil snack buperta yang berjalan ke arah pendopo, rasanya ingin membuat bannya kempes atau melakukan hal gila lainnya agar mobil tersebut berhenti mengangkut makanan yang terus menerus dikirimkan padahal kondisi kami masih sangat amat kenyank:) Tapi, lagi-lagi kami dibuat bersyukur dan berusaha untuk tidak mengeluhkan hal tersebut.

Kalo ditanya hal apa yang paling diingat ketika PTO, jawabannya adalah belajar karate dalam waktu 3 hari, yomhobop!!! dan tentu yg paling diingat juga adalah pelatih terbaik, pelatih amin wkwkwk dan pelatih akhlish. Pelatih amin disebut terbaik karena kharismanya yang mampu membuat siwi terenyuhh huhuh. Pelatih akhlish dikatakan terbaik karena humornya yang berisi banget dan selalu membuat tertawa tanpa henti walau sudah digulung-gulung berpuluh puluh kali.

Ah, buperta memang menyimpan banyak cerita. cerita tentang bagaimana harus bertahan hidup dalam kondisi terbatas. Tempat mandi yang terbatas, air terbatas, tempat tidur yang (tak) terlalu nyaman, lingkungan yang terbuka dan masih banyak lainnya. yang tak terbatas hanyalah makanan saja :''')

Selama di Buperta, katanya jiwa korsa akan terbentuk karena semuanya menanggung beban yang sama, menanggung suka duka yang setara. Tapi, aku pribadi beranggapan bahwa jiwa korsa yang berusaha dibentuk selama diklat tersebut masih belum sempurna, atau dengan kata lain prematur. masih banyak siwa dan siwi yang peduli dengan diri mereka sendiri. tak membantu temannya ketika sedang butuh. entahlah, rasa-rasanya aku masih bisa merasakan jiwa korsa ketika latsar di Jogja kemarin sih ya ehehehe.

Meskipun begitu, hidup sepuluh hari di Buperta cukup memberikan makna yang mendalam. Dan, Aku masih hidup bahkan tetap sehat kok tanpa adanya smartphone. Setidaknya, aku memberikan ruang untuk diriku sendiri menikmati dunia nyata tanpa adanya distraksi oleh notifikasi shopee di smartphone atau balasan cerita dari instagram story(?) wkwk. Aku bisa memberikan waktu untuk seseorang agar bisa merindu. Ya, semoga dengan jarak yang terbentuk itu akan membuat seseorang tersebut lebih menghargai waktu bersamaku.

Hidup itu ga indah kalo cuman kita sendirian. Hidup juga ga akan berjalan dengan baik kalo hanya kamu yang mengusahakannya seorang diri. itulah kenapa manusia disebut makhluk sosial. Seberapa mandiri dan tangguhnya dirimu, kamu perlu orang lain untuk menikmati hidup. Setelah terasingkan dari dunia luar, aku menyadari banyak hal yang patut aku syukuri. Lucunya, aku sempat menangis karena kondisiku itu bahkan sempat berpikiran 'susah banget yah jadi PNS harus gini amat'.  kalimat tersebut pernah terlontar ketika diklat berlangsung. Untungnya, aku langsung istighfar. Banyak loh orang-orang ngantre buat jadi PNS, kok aku malah ngeluh dengan cobaan yang kayak gini aja.

Terakhir, aku berterima kasih amat banyak kepada penyelenggara diklat, para pelatih, teman-teman seangkatan. Terimakasih, selama sepuluh hari kemarin aku menyimpan kenangan yang indah untuk dikenang saja tidak untuk diulang hihih. Hidup memang sebercanda itu. Kamu harus merasakan susah dahulu agar bisa memaknai hidup yang sudah kamu miliki saat ini.

foto-foto selama PTO :))