25 Jul 2016

[Prolog] Go and Back

0 komentar


                Menurutmu,Rindu itu semacam apa?
                 
                Rindu? Hmm. Rindu itu ibarat candu. Semakin sering ditahan, maka semakin
                menggebu-gebu rasa rindu itu.
                 
                Apakah kamu pernah merindukan seseorang?
                 
                Setiap detiknya.
                 
                Kalau begitu, mari bersamaku tuntaskan rindumu itu.
                
               Tapi, obat rindu hanyalah bertemu. Dan pertemuan itu sudah berakhir selamanya.
              
               Maka dari itu aku hadir untuk mengajakmu menuntaskan rindumu.
             
               Tunggu. Kamu siapa?
            
              Mungkin kamu akan terkejut. Aku adalah kamu, 7 tahun yang akan datang.

Brak. Ilona jatuh dari tempat tidurnya.
                                “Ilona! Suara apa itu nak?” teriak mama Ilona dari bawah tangga.
                                “Aduduh. Tidak apa-apa kok,ma. Hanya jatuh doang.” Jawabnya sambil meringis menahan sakit.
                Ini sudah kali ketiga Ilona bermimpi seperti itu. Ia seakan berbicara dengan seseorang yang tak lain ialah dirinya sendiri. Takut dan penasaran. Mungkin perasaan itulah yang bisa digambarkan untuk kondisi Ilona sekarang. Pagi ini Ilona pun bangun lebih awal, karena mimpi aneh itu membuat Ilona sulit untuk memejamkan matanya lagi. Sebuah kotak dibalut plastik hitam tergeletak di depan rumah Ilona saat ia hendak menginjakkan kaki keluar menuju ke sekolah.
                                Untuk Ilona Alointa. Apa ini?” gumamnya kecil. Ia pun meletakkan kotak itu ke dalam tas sekolahnya dan mulai berangkat bersama papanya. Disepanjang perjalanan, Ilona terlihat sangat bingung. Ia masih memikirkan mimpinya beberapa hari terakhir ini. Bahkan pertanyaan yang dilontarkan papanya pun seakan berlalu saja tanpa ada respon apapun dari Ilona.
              Tak butuh waktu lama untuk sampai ke sekolah Ilona. Ia tahu bahwa hari ini ia akan menjadi gadis paling rajin sedunia. Ia datang paling awal di kelasnya, padahal jam baru saja menunjukkan pukul 06.00. Seketika Ilona teringat akan kotak yang dikirimkan untuknya tadi pagi. Dengan sigap ia membuka tasnya dan mengambil kotak hitam tersebut. Dibukanya perlahan-lahan kotak tersebut. Seperti alat elektronik. Tapi ia tidak tahu alat elektronik apa itu. Ia tidak pernah melihat alat seperti itu. Sebuah surat terselip di dalam kotaknya.
Kau merasa asing dengan alat ini? Pasti, kan? Alat ini baru ada 7 tahun yang akan datang. Kau bisa menggunakan alat ini untuk mendengarkan ceritaku nanti. Petunjuk penggunaannya ada di kotak ini. Jangan terkejut ya.
                                                                Ttd. Ilona Alointa.

                                “Ha? Lelucon macam apa ini?  Aku di tujuh tahun yang akan datang?” ucapnya sambil menelan air liurnya sendiri. Perlahan namun pasti Ilona mencoba untuk memasang alat yang katanya ialah mp3. Ia memasang alat pendengar yang menghubungkan antara MP3 itu dan telinganya. Ia pun mengotak-atik MP3 itu. Dilihatnya data-data yang ada.
                                ‘’ 2 Januari 2005. Ada data yang bertanggalkan hari ini?” gumamnya sambil hendak memutarnya. Rasa takut dan penasaran pun menghantui Ilona. Klik. Dia pun memutar suaranya.

Halo Ilona Alointa. Perkenalkan, aku Ilona Alointa. Rasanya asing ya berbicara pada diri sendiri. Hehe. Mungkin kamu terkejut dengan kedatangan kotak hitam ini. Tapi, aku hanya ingin memberitahumu hal-hal penting yang berkaitan padamu sebelum nanti kamu akan menyesal sama sepertiku sekarang. Aku adalah kamu tujuh tahun yang akan datang. Memang terdengar sangatlah mustahil. Tapi, kamu akan mempelajari hal yang terdengar mustahil ini nanti. Ilona, aku tidak ingin kamu hidup dengan rasa penyesalan seperti aku sekarang ini. Rinduku yang menggila tidak akan pernah terobati lagi. Aku tidak ingin banyak basa-basi lagi padamu. Tyo, temanku, tujuh tahun yang akan datang sudah tidak akan ada lagi bersama kalian. Kamu pasti sedang terkejut sekarang. Dan mungkin tidak mempercayai ini. Ketahuilah Tyo, temanku dan juga pastinya temanmu selalu ada masalah dalam hidupnya. Hanya saja ia tak mau bercerita pada kalian. Aku mohon untuk selalu memperhatikannya. Aku mohon bawakan kembali ia pada kita. Aku mohon hapuskan rasa penyesalan dia untukku, untuk masa depanmu.


TO BE CONTINUED