Apa yang menjadi takdirmu, akan kembali menjadi milikmu meski harus menunggu atau harus mencoba beberapa kali dahulu.
Kemarin, aku memutuskan untuk bergerak maju setelah perbincangan singkat dengan Teman Hidupku di kolam ikan dekat gedung kantornya. Sebelumnya, kami sempat bertengkar kecil karena penyemprot kacamata hahah lucu sekali kalo diingat-ingat mendebatkan masalah sepele seperti itu. Siapa lagi biang penyebabnya kalo bukan aku? Perbincangan singkat itu, membawaku pada putusan bahwa aku akan beranjak maju, tidak mau berdiri diam menjadi sosok diriku yang masih sulit untuk mengontrol diri dan juga emosi. Sepertinya itu penyebabnya kenapa aku masih merasa umur 17an hahaha. Kalian tau, aku itu tipikal orang yang cukup susah untuk mengontrol diri, seolah aku dikendalikan oleh orang lain di tubuhku ini. Padahal, itu hanya imajinasiku saja. Aku benar-benar tahu dan paham mana yang benar, buruk atau tidak tepat. Tapi kadang, kalo sudah berdebat, aku hanya ingin menang tanpa tahu apakah caraku itu benar atau tepat. Ga cuma itu, aku itu overthingking parah. Siapa sahabatku yang paling tahu itu? Ya Nuzlah! Aku selalu bercerita tentang apa yang aku pikirkan ke dia karena aku merasa setelah bercerita, pikiranku menjadi sedikit rileks. Aku juga orangnya khawatiran dan cemas parah. Semua hal yang terjadi di hidupku, aku selalu memikirkan kemungkinan buruk yang akan terjadi. Aku anggap itu sebagai upaya aku untuk meminimalisir hal buruk terjadi. Padahal hidup harusnya go on aja, tidak usah pusing-pusing mikirin hal-hal di luar kendali kita. Tapi itulah aku. Banyak sekali hal-hal yang harus aku ubahkan ? Kira-kira aku harus mulai dari mana ya? Kalo kalian, bagaimana cara agar fokus ke diri sendiri? Dengan tidak mengikuti hal yang viral apakah manjur? atau dengan menjadi orang tambeng serta cuek biar tidak terlalu banyak ikut campur urusan orang? atau seperti apa?
Aku ingin sekali catatan kecil ini menjadi pengingatku bahwa aku benar-benar ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aku tahu kesalahanku di masa lalu sangatlah banyak, tapi aku ingin berubah. Aku meminta maaf kepada semua orang yang pernah aku sakitin di masa lalu.
Pada akhirnya, di akhir perbincangan itu, kami memutuskan untuk benar-benar mengusahakan kembali.. dan semoga kami bisa tetap teguh untuk mengusahakannya. Kami akan menjemputmu, Nak.. tunggu Ayah dan Ibu yah.