Aku tak ingat persis kapan aku mulai menulis. Mungkin
sekitar enam atau tujuh tahun yang lalu.
Aku hanya ingat saat itu aku sedang menyukai boyband korea, salah satunya Super
Junior. Dan karena mereka lah aku mulai menulis cerita-cerita fiksi yang dipublish di laman fanbase Super Junior
Indonesia. Aku mulai tertarik menulis fanfiction sejak saat itu. Dan kemudian
berkembang menyukai tulisan-tulisan ilmiah hingga tulisan random semacam ini. Bagiku,
menulis adalah jejak langkah perjalanan hidupku. Aku sempat punya buku diary,
tapi tak bertahan sampai saat ini. Haha. Aku lebih suka menulis random dan
mempublishnya di sosial media. Bukan karena aku ingin diapresiasi, tapi karena
aku ingin memperlihatkan bahwa betapa aku suka menulis. Mungkin, aku belum
berada di tahap mencintai. Tapi, aku akan berusaha keras untuk sampai ke tahap
itu. Beberapa waktu terakhir, blogku sedikit berdebu karena aku mangkir dahulu
bersama hobi baruku, bikin podcast. Hahah. Namun, tetap saja, buat podcast pun
harus ada seni menulisnya. Beberapa hal yang aku utarakan tak lepas dari
coret-coretan kalimat yang aku buat.
Temanku, ike, pun sedang kecanduan menulis di blog.
Sebenarnya dia sangat suka menulis di buku hariannya. Dari dulu aku sudah
menyuruhnya untuk membuat blog dan mempulish tulisannya di sana. Namun, hatinya
baru tergerak di awal bulan september ini. Aku senang setidaknya beberapa orang
terdekatku sudah mulai mengabadikan moment hidupnya lewat tulisan yang dibuat.
Ah, tapi, menulis itu tak hanya sebatas itu saja. Kalian
bikin tweet pun adalah tulisan. Semua kata dan kalimat yang kalian ketik di
laman mana saja adalah tulisan. Jadi, sudah dipastikan, kita adalah penulis....dengan
cara kita masing-masing. Aku dengan blogku. Kamu dengan podcastmu, misalnya.
Dia dengan instagramnya. Dsb....
Terlepas dari jejak langkah hidupku, menulis adalah bentuk
terapi bagi diriku sendiri. Kadang, banyak hal yang aku pikirkan dan tak mampu
ku ucapkan. Akhirnya, aku pun menulis sebagai bentuk healing dari segala masalah yang aku hadapi. Kalian tak perlu
menulis jika hanya untuk terlihat keren di depan orang lain. Menulislah, tanpa
meminta apresiasi dari orang lain. Menulislah tanpa takut dihina orang lain.
menulislah di mana saja tanpa peduli medianya apa. .. Agar suatu saat nanti,
setelah kau tiada, tulisanmu akan menjadi bukti bahwa kau pernah ada dan memiliki
peranan dalam dunia.